Rabu, 04 Agustus 2010

JIKA CINTA DIA ( GHEISA 0

Terlampau sering kau buat air mataku
Tak pernah kau tahu dalamnya rasa cintaku
Tak banyak inginku jangan kau ulangi
Menyakiti aku sesuka kelakuanmu
Ku bukan manusia yang tidak berfikir
Berulang kali kau lakukan itu padaku
*
Reff:
Jika cinta dia jujurlah padaku
Tinggalkan aku disini tanpa senyumanmu
Jika cinta dia ku coba mengerti
Teramat sering kau membuat patah hatiku
Kau datang padanya tak pernah kutahu
Kau tinggalkan aku disaat ku butuh kan mu
Cinta tak begini selama ku tahu
Tetapi ku lemah karena cintaku padamu
*
Jika cinta dia jujurlah padaku
Tinggalkan aku disini tanpa senyumanmu
Jika cinta dia ku coba mengerti
Mungkin kau bukan cinta sejati dihidupku

======================================================
ENTAHLAH KENAPA, LAGU INI BEGITU MEWAKILI PERASAAN DAN APA YANG AKU ALAMI, JADI TANPA BOSAN LAGU INI AKAN SELALU ADA UNTUK TEMANIKU

/lu2

Selasa, 03 Agustus 2010

RENUNGAN UNTUK DIRI YANG MEMANG BERSALAH

Hembusan angin keras sedang menerpa.

Hari itu hari kesebelas dalam bulan dimana ketidakstabilan terjadi di segala lini. Dan korupsi sedang marak2nya terjadi.

Udara seperti hawa besi panas dalam tungku api.
Beberapa orang pernah menyaksikan dan membaca perihal sang terhukum dengan anggota2 tubuh yang sudah dipotong dan sangat mengerikan, yang menunjukkan kejahatan apa yang telah mereka lakukan.

Bibir yang dipotong adalah mereka yang telah berbohong di bawah sumpah; kaki yang buntung adalah budak yang melarikan diri dari tuan mereka; mata yang dicungkil keluar adalah mereka yang telah berselingkuh dengan isteri atau suami orang lain; sepasang tangan yang tertebas putus karena melakukan dosa pencurian.

Setiap orang bertindak hati2.
Dalam situasi demikian, memang tidak mudah mengenali yang mana kawan dan mana lawan.
Di satu hari, kita bisa mengira telah menemukan seorang teman sejati, namun besok, orang yang sama siap menjatuhkanmu habis2an.

Eksekusi menjadi tontonan atau pertunjukan bahkan gaya hidup yang mengasyikkan.
Orang2 yang berkerumun dan berkumpul akan bersorak-sorai karena sedang dilakukan penghakiman atas kejahatan (ironisnya dengan kejahatan).

Penghakiman Tuhan sudah terlaksana, demikian akan diumumkan dalam suara yang berat dan khidmat.

Nafas adalah rahasia kehidupan.
Kita lahir ke dunia dengan nafas dan meninggalkan dunia ini dengan nafas pula.

Seorang laki2 semestinya bebas untuk menjalani kehidupan seperti yang dipilihnya. Demikian pula seorang perempuan.
Tapi apakah kita benar2 percaya dan berfikir bahwa kita bisa memilih ?
Walau setidaknya kita harus bertanggung jawab atas apa yang kita hirup.

Barangkali seperti inilah ketika harus memimpin suatu struktur organisasi yang tidak mempunyai tujuan yang jelas.
Kita juga adalah sekelompok orang kebingungan yang histeris menggapai kepentingan masing2 saja.


Aku tidak ingin merendahkan cara kerja nalar yang dikaruniakan Tuhan kepada kita.
Jadi apa salahnya mengajukan beberapa pertanyaan ?

Aku telah membaca selama bertahun2. Dan kepalaku telah disesaki dengan begitu banyak ide dan konsep.

Yang akhirnya mereka bilang tidak ada buku2, ...
yang ada hanyalah naskah alam
Pelajaran adalah kehidupan itu sendiri

Setiap kali kita menghirup udara, kita bernafas dengan unsur yang di dalamnya terkandung segala hal.
Sekarangpun saat kamu bernafas, kamu menghirup udara yang saya hembuskan.
Walaupun kamu seorang vegetarian, kamu menghirup unsur dari daging yang telah saya makan, yang tertransformasi melalui saya.

Jadi apa artinya sumpah setia bila itu diucapkan dibawah tekanan dan ketakutan ?
Dibawah siksaan, seseorang bisa saja menerima dan meyakini kebohongan, asalkan dia dapat segera dibebaskan dari rasa sakit

Roh mengembang dan mengisi kehampaan yang terasa dalam hati,
dengan pemahaman bahwa iman dan keraguan, kehendak dan hasrat, hati dan pikiran, semuanya adalah satu, dan yang satu itu adalah Tuhan



__._,_.___

MASIH BELUM ADA JUDUL

Jenuh ...
Seharian berkutat dengan hal yang membosankan ...
mengejar duniawi untuk kesenangan sesaat..
bosan..
selalu dan terus saja begini tanpa perubahan..
kutahu sudah jawabnya..
kalau ternyata rasa lapar telah mengalahkan ku..
membuatku rela di perkosa dunia..
menjadi budak dari pencapaian kesenangan sesaat itu ..

Dubai dini hari
/Lu2

Senin, 02 Agustus 2010

KEMBALI BERTANYA UNTUK TAHU

Pernahkah kita semua tahu atau bahkan pernah merenung akan diri kita sendiri ?? tentang semua laku yang kita jalani selama ini, dengan semua kejadian yang mungkin oleh kita hanya di anggap sebagai kejadian biasa yang jauh dari sebuah nilai akan semua laku itu

Perasaan jenuh yang amat sangat karena semua yang kita jalani selama ini dengan kata lain semua aktifitas kita yang monoton, sehingga menyebabkan kita mengalami atau berada pada titik jenuh yang amat sangat, hingga kita merasakalau yang kita jalani itu hanya untuk melengkapi cerita yang telah menjadi scenario sang Maha hidup

Proses akan laku yang kita jalani selama ini apakah hanya sebatas itu- itu saja ? tanpa kita tahu harus seperti apa dan harus bagaimana menghabiskan kehidupan ini

Jika memang begitu adanya, tidakkah kita merasa kalau semua itu amat sangat merugikan kita?? Kita hanya menjalani hidup tanpa kita tahu apa yang seharusnya kita dapat, kita pelajari dan kita hasilkan untuk selanjutnya kita berikan hasil dari pelajaran hidup yang kita dapat untuk berbagi dengan sesama??

Terdengar simple tapi buat saya in personal, amatlah sulit untuk peduli dengan semua yang saya jalani selama ini, karena mungkin kadang factor jenuh yang amat sangat, marah yang tidak tahu kenapa harus marah, bahkan terlalu menuntut diri untuk serba instant dalam perjalanan hidup selama ini. Walau kadang juga ada kesadaran untuk bisa sedikit peduli dengan laku yang di jalani yang stidaknya bisa memberikan sedikit input untuk diri, kenapa harus begini?? Apakah karena keterbatasan wadag ini hingga dengan jujur bisa akui bahwa sampai saat ini masih saja tidak tahu dengan tujuan dari laku hidup yang kita jalani selama ini .


Jakarta August 02,2010
/lu2

Kamis, 29 Juli 2010

TANYA SANG PEMILIK HATI

Adakah hati yang terluka dan amat sangat kecewa bisa memberikan maaf untuk semua yang di terimanya, mungkin bagi kita yang tidak ada pada posisinya hanya akan memberikan input untuk lebih sabar dan sabar …

Sang pemilik hati bertanya , SABAR ???? sabar yang seperti apa lagi ? dan sabar yang bagaimana? Walau sebenarnya dia sadar kalau semuaini hanyalah laku dan proses bagi dia , toh semua manusia juga tidak luput dari masalah hidup, ada kemungkinan sang pemilik hati hanya melihat orang lain secara phisicly saja, tanpa tahu apa yang bergejolak dan yang sedang di hadapi orang lain

Terlalu riskan untuk terus bisa menjadikan DIRI dan AKU sebagai subjuek ataupun objek dari semua topic dan bahasan, tidakkah lebih baik lakoni apa yang seharusnya menjadi lakonnya dan diamlah saat semua pertanyaan diri belum ada jawabnya, karena diam bukan berarti kita tidak tahu, tapi dengan diam kita biosa lebih tahu apa yangtelah kita dapatkan dari semua perjalanan selama ini

Tapi sebagian lagi ada yang berontak, untuk tidak memaafkan apa yang telah terjadi sehingga menjadikan sang pemilik hati menangis kerena luka dan kecewanya, jadi adakah yang terbaik untuk sang pemilik hati yang sekarang masih gamang dengan semua yang di alaminya, tanpa dia tahu apa yang harus dia ingin ketahui lagi dengan lakunya


Jakarta,July 30, 2010
/Lu2

renungan untuk diri sendiri

Sebenarnya apa yang di harapkan dari proses dan laku hidup selama ini ??

Tidakkah aneh kalau apa yang kita jalani selama ini ternyata tidak memberikan kita arti apa-apa, atau kita hanya melewati hidup ini tanpa ada satu pelajaran yang membuat kita nyaris tidak mengenal kita sendiri

Tapi terkadang ada pertanyaan yang amat mendasar yang bahkan tidak bisa kita menjawabnya, yaitu manakala ada suatu kekecewaan dalam diri yang justru akan membuat kita terlalu bodoh untuk bisa akui bahwa tidak semua kecewa itu akan selamanya akan membuat kita kecewa atau bahkan terpuruk, harusnya dari semua itu kita mendapatkan banyak pelajaran bahwa inilah hidup, dan inilah alur cerita dari semua laku yang harus kita jalani

Terdengar sangat mudah sekali, dan sangat simple tapi begitu sulit aplikasi dalam diri, kenapa ya ??

Apakah karena kita yang masih terikat dengan ego??

Ataukah kita yang masih saja berkutat dengan rasa, hingga menjadikan kita hanya seperti jalan di tempat saja

Banyak hal yang membuat kita makin jauh dari alur kita yang seharusnya membuat kita makin dewasa dan lebih peka lagi dengan semua yang terjadi dalam diri, baik yang berupa pergolakan hidup atau pun yang berupa jawaban dari setiap pertanyaan yang mungkin selama ini amat sulit bagi kita untuk mengetahui jawabannya

Terlalu complicated untuk berbicara masalah ini, karena terlalu bersinggungan dengan semua inti dari wadag diri kita.

Jadi mungkin dengan sekelumit oretan ini, akan membuat banyak pembaca yang tahu lagi akan kita yang sebenar-benarnya .

Jakarta 29 Juli 2010

/lu2

Rabu, 28 Juli 2010

untuk dia yang tlah bawa pergi semua cinta

kembali harus teruji
saat semua yang membara di hati
harus menjadi benci

ada tangis yang tidak akan pernah berhenti
karena sang pemilik hati sudah mati suri

ada apa lagi ??
batin kembali dalam sepi
manakala cinta sudah menjauh pergi
dari hati ini

sudah tidak tahu berapa banyak airmata ini
yang terbuang percuma karena benci

/lu2

Sabtu, 17 Juli 2010

ketakutanku

Malam ini kembali mimpi-mimpi menghantuiku

Aku benar-benar tak mampu untuk selalu tenang

Saat mimpi itu temani tidurku

Ketika semua orang terlelap dalam tidur dan mimipi indah

Tidak demikina denganku

Semua begitu jelas dalam mimpi itu

 

Aku takut

Aku gelisah saat malam tiba

Bahkan aku sedih saat siang harus berganti malam

Karna aku tidak mau mimpi itu datang padaku

Seolah ingin memberitahuku

Bahwa inilah yang akan ku hadapi nantinya

 

Malam ini, aku kembali bermimpi

Begitu ku jelas ku lihat kau sedih

Kau terlihat begitu gundah

Ingin skali ku peluk dirimu, untuk sedikit berikan nyaman di dadaku

Tapi aku tidak bisa ..

Bahkan ku lihat kau mulai menangis

Tertunduk

Dan kembali menatapku dengan sedih

 

Kenapa tidak mau kau bagi semua bebanmu untukku

Aku juga istrimu

Aku sayangi dirimu

Aku juga cintaimu

Bahkan aku tulus cintau mu

Dengan semua kekuranganmu

Kenapa kau hanya menatapku ??

Adakah yang salah di diriku ??

Kenapa kau kembali menangis ??

Tidakkah kau bisa lihat betapa aku juga tidak ingin buatmu berada dalam pilihan ini

 

Ini ada apa ??

Kenapa kau hanya diam dan terus saja menatapku ??

Peluklah aku

Menangislah dalam dekapku

Kalau memang itu jawaban dari semua kesedihanmu

Adakah memang semua tatapan sedihmu adalah makna dari jawaban akan pilihan itu

Kau akan tinggalkan aku demi mereka ??

Itukah tuntutan mereka untukmu ??

Kenapa kau hanya diam saja ??

Kenapa kau hanya menatapku ??

Apakah aku salah ??

Apakah kau kurang merasakan kasih sayangku ??

Ataukah kau sudah terlalu capek dengan segala perhatianku ??

 

Aku tidak mau ada pilihan

Karna tuntutan mereka adalah pilihan yang akan buatku jauh dari kehidupan in

Karna aku telah berjanji

Andaikan perpisahan adalah pilihanmu

Aku juga akan pergi jauh ..jauh …

Dimana di tempat itu, aku tidak akan pernah menangis lagi

Aku tidak akan menyakiti diriku sendiri

Dan aku akan tenang di sana tanpamu dan pilihan-pilihan itu

Tapi aku akan selalu ada dalam hatimu

Dalam gerak lakumu

Karna aku akan tinggalkan cinta yang begitu tulus hanya untukmu yg ku sayang

 

Aku terbangun karna mimpi itu

Aku kembali ketakutan

Aku takut semua akan begitu adanya

 

Aku coba tahan sendiri

Biarkan mimpi ini buatku

Biarkan mimpi ini selalu buatku ketakutan akan cintaku padamu

Kenapa kau Bantu aku damaikan jiwa ini

Kenapa kau buat aku kembali menangis dalam pelukmu ??

Aku capek selalu menangis

Aku jenuh dengan semua ini

 

Betapa aku rasakan damai

Saat ku berada di pelukmu

Dalam keadaan yang serba ketakutan ini

Di tidurpun aku tidak mau jauh darimu

 

Peluk aku ..

Peluklah …….

Jangan lepaskan aku

Buat aku selalu nyaman bersamamu

Andai kau tahu

Dalam tiap desahku

Aku selalu berucap `aku cinta kamu  dan aku akan selalu ada untukmu `

Ya ..aku akan selalu ada untukmu dengan semua cinta yang aku punya

 

April 23, 2010

/lu2

 

 

Sabtu, 03 Juli 2010

AGAR SABAR MENJADIKAN KEKUATAN

Tulisan ini adalah kiriman dari seseorang yang paling mengerti dengan semua yang secara pribadi saya hadapi selama ini , tanpa pernah bosan dan jenuh selalu membimbing dan mengarahkanku untuk terus bisa menghadapi semua yang menjadi pilihan walau sebenarnya yang terpilih saat ini adalah salah 


terima kasih dan salam kasih selalu 

==================================================================

Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. Al-Baqarah [2] : 153).




Walau jiwa harta benda dan wilayah penduduk Gaza Palestina habis dirampas Israel, pasukan tentara Israel dengan berbagai cara, dari membunuh dan membantai anak anak yang tak berdosa, membunuh kaum wanita bahkan memperkosa mereka, dari sejak awal mereka dijajah Israel sampai detik ini, para kaum muslimin Palestina, tetap tegar dan tetap berjuang dengan peralatan seadanya melawan kaum zionis yang kejam dan tidak berprikemanusiaan, walau keluarga, harta benda, rumah bahkan tanah kelahiran mereka habis dirampas kaum Yahudi sang penjajah, mereka tidak dapat dan tidak akan mampu merampas dan menukar Iman Islam para kaum Muslimin di Palestina serta para Mujahid Mujahid Palestina, bahkan para kaum muslimin dunia yang mengabdikan dirinya sebagai Mujahid Palestina, inilah ciri ciri orang yang beriman dan orang orang yang sabar, dengan Iman dan kesabaran mereka para kaum Muslimin serta para Mujahid Palestina, telah melahirkan kekuatan yang dari sejak awal penjajahan sampai detik ini para kaum Yahudi yang didukung oleh kaum orientalis dunia, mereka tidak akan dapat mengalahkan dan menukar Iman Islam para kaum Muslimin dan Mujahid Mujahid Palestina.



Mengapa para kaum Muslimin dan Mujahid Mujahid Palestina dari sejak awal mereka dijajah sampai detik ini, iman Islam mereka tetap melekat walau harus meregang nyawa, karena baik para kaum muslimin di gaza, kaum muslimin di Palestina dan para kaum muslimin dimanapun berada yang selalu menempatkan dirinya membela kaum yang tertindas, kaum yang dijajah dan menempatkan dirinya sebagai Mujahid Mujahid Palestina, mereka paham betul dan mereka yakin akan Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang tercantum dalam QS. Al-Anfal [8] : 46.



Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.



QS. Al-Anfal [8] : 65.



Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mukmin itu untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar di antara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang (yang sabar) di antaramu, mereka dapat mengalahkan seribu daripada orang-orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti.



QS. Al-Anfal [8] : 66.



Sekarang Allah telah meringankan kepadamu dan Dia telah mengetahui bahwa padamu ada kelemahan. Maka jika ada di antaramu seratus orang yang sabar, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang; dan jika di antaramu ada seribu orang (yang sabar), niscaya mereka dapat mengalahkan dua ribu orang dengan seizin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.





SABAR BARU DAPAT DIBUKTIKAN JIKA MELAHIRKAN KEKUATAN



Mengapa kaum Muslimin dan para Mujahid baik di Gaza, di Palestina dan dimanapun berada yang selalu menempatkan dirinya sebagai pembela kaum Palestina yang dijajah, yang ditindas, dan yang dhalimi oleh kaum Yahudi, disamping mereka Yakin akan pertolongan Allah Subhanahu Wa Ta Ala, sesuai janji Allah kepada kaum yang beriman, mereka juga meneladani Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa Sallam beserta para sahabat, sebagaimana yang telah dituangkan dalam kisah kisah hadis shahih diantaranya tersebut dibawah ini :



Diriwayatkan dari Anas ra, ia berkata, “Bahwasanya anak laki-laki Abu Talhah jatuh sakit. Ketika itu Abu Thalhah harus pergi untuk suatu keperluan. Ketika Abu Thalhah kembali ia bertanya, “Bagaimana keadaan anakku?” Ummu Sulaim berkata, “Dia agak baikan dari sebelumnya.” Kemudian Ummu Sulaim menyiapkan makan malam untuk Abu Thalhah, lalu mereka berhubungan suami istri. Setelah selesai Ummu Sulaim berkata, “Orang-orang telah mengubur anak kita, ia telah meninggal dunia.” Ketika pagi tiba Abu Thalhah mendatangi Rasulullah saw dan menceritakan kisahnya. Beliau berkata, “Apakah tadi malam kalian bersetubuh?” Ia berkata, “Ya.” Beliau berdoa, “Ya Allah berkahilah keduanya (Abu Thalhah dan Ummu Sulaim -pen).” Ternyata istrinya hamil dan melahirkan seorang anak laki-laki. Abu Thalhah berkata kepadaku, “Gendonglah dia dan bawalah menemui Nabi saw.” Maka Anas pergi membawa bayi itu menemui Nabi saw seraya membawa beberapa butir kurma. Sesampainya di rumah Nabi saw, beliau menggendongnya dan berkata, “Apakah kalian membawa sesuatu bersamanya?” Mereka berkata, “Ya, beberapa butir kurma.” Nabi saw mengambil kurma tersebut dan melumatkannya. Kemudian beliau mengeluarkannya dari mulutnya dan memasukkannya ke mulut sang bayi. Beliau mentahniknya dan memberinya nama Abdullah. (HR. Muttafaq ‘alaih)

Mari kita kupas bersama Hadits Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa Sallam tersebut diatas, yang telah membuat dan menjadikan ketegaran para kaum Muslimin umumnya dan kaum Muslimat di Gaza khususnya, serta kaum muslimin dan muslimat yang telah menempatkan dirinya sebagai mujahid Palestina, dimanapun berada, sebagai tolak ukur ketegaran Ummu Sulaim Radhiyallohu‘anha.



Ummu Sulaim Radhiyallohu‘anha adalah seorang wanita keturunan bangsawan dari kabilah Anshar suku Khazraj memiliki sifat keibuan, selain itu ia juga berotak cerdas penuh kehati hatian dalam bersikap, dan berakhlak mulia, sehingga dengan sifat sifatnya yang istimewa itulah pamannya yang bernama Malik bin Nadhar melirik dan mempersuntingnya.

Ummu Sulaim binti Milhan bin Khalid bin Zaid bin Malik adalah satu dari wanita shaliha yang memiliki kedudukan istimewa di mata Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa Sallam. Pada saat Rasululllah menyerukan dakwah menuju tauhid, tanpa keraguan lagi Ummu Sulaim langsung memeluk agama Islam, dan tidak peduli akan gangguan dan rintangan yang kelak akan dihadapinya dari masyarakat jahiliah.



Namun suaminya, Malik bin Nadhir sangat marah saat mengetahui istrinya telah masuk Islam. Dengan dada gemuruh karena emosi, ia berkata pada Ummu Sulaim: “Engkau kini telah terperangkap dalam kemurtadan !”

“Saya tidak murtad. Justru saya kini telah beriman,” jawab Ummu Sulaim dengan mantap. Dan kesungguhan Ummu Sulaim memeluk agama Allah tidak hanya sampai di situ. Ia juga tanpa bosan berusaha melatih anaknya, Anas, yang masih kecil untuk mengucapkan dua kalimat syahadat.

Melihat kesungguhan istrinya serta pendiriannya yang tak mungkin tergoyahkan membuat Malik bin Nadhir bosan dan tak mampu mengendalikan amarahnya. Hingga ia kemudian bertekad untuk meninggalkan rumah dan tidak akan kembali sampai istrinya mau kembali kepada agama nenek moyang mereka. Ia pun pergi dengan wajah suram. Sayangnya, di tengah jalan ia bertemu dengan musuhnya, kemudian ia dibunuh..



Saat mendengar kabar kematian suaminya dengan ketabahan yang mengagumkan ia berkata, “Saya akan tetap menyusui Anas sampai ia tak mau menyusu lagi, dan sekali-kali saya tak ingin menikah lagi sampai Anas menyuruhku.”



Setelah Anas agak besar, Ummu Sulaim dengan malu malu mendatangi Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa Sallam dan meminta agar beliau bersedia menerima Anas sebagai pembantunya. Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam pun menerima Anas dengan rasa gembira. Dan dari semua keputusannya itu, Ummu Sualim kemudian banyak dibicarakan orang dengan rasa kagum.



Dan seorang bangsawan bernama Abu Thalhah tak luput memperhatikan hal itu, dengan rasa cinta dan kagum yang tak dapat disembunyikan tanpa banyak pertimbangan ia langsung melangkahkan kakinya ke rumah Ummu Sulaim untuk melamarnya dan menawarkan mahar yang mahal, akan tetapi diluar dugaan, jawaban Ummu Sulaim membuat lidahnya menjadi kelu dan rasa kecewanya begitu menyesakkan dada, meski Ummu Sulaim berkata dengan sopan dan rasa hormat, Ummu Sulaim berkata,



“Tidak selayaknya saya menikah dengan seorang musyrik, ketahuilah wahai Abu Thalhah bahwa sesembahanmu selama ini hanyalah sebuah patung yang dipahat oleh keluarga fulan, dan apabila engkau mau menyulutnya api niscaya akan membakar dan menghanguskan patung patung yang engaku sembah itu.”



Perkataan Ummu Sulaim amat telak menghantam dadanya, Abu Thalhah tak percaya dengan apa yang ia lihat dan ia dengar, namun itu semua merupakan realita yang harus ia terima. Abu Thalhah bukanlah orang yang cepat putus asa, dikarenakan cintanya yang tulus dan mendalam terhadap Ummu Sulaim, dilain kesempatan ia datang lagi menjumpai ibunda Anas dan mengiming iming mahar yang lebih wah serta kehidupan kelas atas.



Sekali lagi, Ummu Sulaim muslimah yag cerdik dan pintar ini tetap teguh dengan keimanannya, sedikit pun ia tidak tergoda oleh kenikmatan dunia yag dijanjikan oleh Abu Thalhah, baginya kenikmatan Islam akan lebih langgeng daripada seluruh kenikmatan dunia. Masih dengan penolakanya yang halus ia menjawab, “Sesungguhnya saya tidak pantas menolak orang yang seperti engkau, wahai Abu Thalhah, hanya sayang engkau seorang kafir dan saya seorang muslimah, maka tak pantas bagiku menikah denganmu.”

“Engkau menginginkan dinar dan kenikmatan,” kata Abu Thalhah”.

“Sedikitpun saya tidak menginginkan dinar dan kenikmatan, yang saya inginkan hanya engkau segera memeluk agama Islam,” tukas Ummu Sualim tandas.

“Tetapi saya tidak mengerti siapa yang akan menjadi pembimbingku ?” Tanya Abu Thalhah.

“tentu saja pembimbingmu adalah Rasululah Shollallahu ‘Alaihi Wa Sallam sendiri,” tegas Ummu Sulaim.



Maka Abu Thalhah pun bergegas pergi menjumpai Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa Sallam yang mana saat itu tengah duduk bersama para sahabat sahabantnya, Melihat kedatangan Abu Thalhah, Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa Sallam berseru, “Abu Thalhah telah datang kepada kalian, dan cahaya Islam tampak pada kedua bola matanya.”



Ketulusan hati Ummu Sulaim benar-benar terasa mengharukan relung relung hati Abu Thalhah, Ummu Sulaim hanya akan mau dinikahi dengan keislamannya tanpa sedikitpun tergiur oleh kenikmatan yang dia janjikan, Wanita mana lagi yang lebih pantas menjadi istri dan ibu asuh anak anaknya selain Ummu Sulaim ?, hinnga tanpa terasa dihadapan Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa Sallam lisan Abu Thalhah basah mengulang-ulang kalimat : “Saya mengikuti ajaran Anda, wahai Rasulullah. Saya bersaksi, bahwa tidak ada Illah yang berhak diibadahi kecuali Allah dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah utusanNya.”



Ummu Sulaim tersenyum haru dan berpaling kepada anaknya Anas, Menikahlah Ummu Sulaim dengan Abu Thalhah, sedangkan maharnya adalah keislaman suaminya. Hingga Tsabit seorang perawi hadits meriwayatkan dari Anas, “Sama sekali aku belum pernah mendengar seorang wanita yang maharnya lebih mulia dari Ummu Sulaim, yaitu keislaman suaminya.” Selanjutnya mereka menjalani kehidupan rumah tangga yang damai dan sejahtera dalam naungan cahaya Islam.



Abu Thalhah sendiri adalah seorang konglomerat nomor satu dari kabilah Anshar, Dan harta yang paling dia cintai yaitu tanah perkebunan “Bairuha”, Tanah perkebunan itu letaknya persis menghadap masjid, Dan Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa Sallam sendiri pernah minum air segar yang ada di lokasi itu, sampai kemudian turun ayat :



“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.” (Ali Imran [3] : 92)



Mendengar ayat ini, kontan Abu Thalhah menghadap Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa Sallam. Setelah membacakan ayat tadi Abu Thalhah melanjutkan, “Dan sesungguhnya harta yang paling saya cintai adalah tanah perkebunan Bairuha. Saat ini tanah itu saya sedekahkan untuk Allah dengan harapan akan mendapatkan ganjaran kebaikan dari Allah kelak. Maka pergunakanlah sekehendak Anda, wahai Rasulullah.”



Dan bersabdalah Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wasallam, “Bakh, bakh itu adalah harta yang menguntungkan dan saya telah mendengar perkataanmu tentang harta itu dan saya sekarang berpendapat sebaiknya engkau bagi bagikan tanah itu untuk keluarga kalian.”



Abu Thalhah pun menuruti perintah Rasululah Shollallahu ‘Alaihi Wa Sallam dan membagi bagikan tanah itu kepada sanak familinya dan anak keturunan pamannya, Tak berapa lama Alah memuliakan seorang anak laki laki kepada pasangan berbahagia itu dan diberi nama Abu Umair.



Namun takdir Allah Subhanahu Wa Ta’ala memang tak mampu diduga. Allah Subhanahu Wa Ta ’Ala kembali ingin menguji kesabaran pasangan sabar ini, tiba tiba saja, bocah mungil mereka Abu Umair jatuh sakit sehingga ayah dan ibunya dibuat cemas dan repot, padahal ia adalah putra kesayangan Abu Thalhah.



Setelah Abu Thalhah pulang dari bepergian, yang pertama kali ditanyakan adalah kesehatan dan keadaan putranya dan Ummu Sulaim memang seorang ibu mukminah yang sabar, Ia menerima peristiwa itu dengan sabar dan tenang, Ummu Sulaim lantas menidurkan putranya di atas kasur dan berkata berulang ulang, “Innaa Lillahi Wa Inna Ilayhi Rojiun.” Dengan suara berbisik ia berkata kepada sanak keluarganya, “Jangan sekali kali kalian memberitahukan perihal putranya pada Abu Thalhah sampai aku sendiri yang memberitahunya.”



Setelah air mata Ummu Sulaim telah mengering, Ia menyambut kedatangan suaminya dan siap menjawab pertanyaannya, yang telah bertanya :

“Bagaimana keadaan putraku sekarang ?”

“Dia lebih tenang dari biasanya.” Jawab Ummu Sulaim dengan wajar.



Abu Thalhah merasa begitu letih hingga tak ada keinginan menengok putranya, namun hatinya turut berbunga bunga karena Ia mengira putranya sudah dalam keadaan sehat wal afiat, Ummu Sulaim pun menjamu suaminya dengan hidangan yang istimewa dan berdandan serta berhias dengan wangi wangian, membuat Abu Thalhah tertarik dan mengajaknya tidur bersama.



Setelah suaminya terlelap, Ummu Sulaim memuji kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala karena berhasil menentramkan suaminya perihal putranya, karena ia menyadari Abu Thalhah telah mengalami keletihan seharian, sehingga ia amembiarkan suaminya tertidur pulas.



Menjelang subuh, baru Ummu Sulaim berbicara pada suaminya, seraya bertanya, “Wahai Abu Thalhah apa pendapatmu bila ada sekelompok orang meminjamkan barang kepada tetangganya lantas ia meminta kembali haknya. Pantaskan jika si peminjam enggan mengembalikannya?”

“Tidak,” jawab Abu Thalhah.

“Bagaimana jika si peminjam enggan mengembalikannya setelah menggunakannya ?”

“Wah, mereka benar-benar tidak waras,” kata Abu Thalhah menjawab Istrinya.



“Demikian pula putramu, Allah Subhanahu Wa Ta ‘Ala meminjamkannya pada kita dan pemiliknya telah mengambilnya kembali. Relakanlah ia,” kata Ummu Sulaim dengan tenang.



Pada mulanya Abu Thalhah marah dan membentak, “Kenapa baru sekarang kau beritahu, dan membiarkan aku hingga aku berhadats (karena berhubungan suami istri) ?” Dengan rasa tabah Ummu Sulaim tak henti henti mengingatkan suaminya hingga ia kembali istirja dan memuji Allah Subhanahu Wa Ta ‘Ala dengan hati yang tenang.



Pagi pagi buta sebelum cahaya matahari kelihatan penuh, Abu Thalhah menjumpai Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa Sallam dan menceritakan kejadian itu, Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa Sallam pun bersabda, “Semoga Allah Subhanahu Wa Ta ’Ala memberikan barakah pada malam pengantin kalian berdua.”



Benar saja Ummu Sulaim lantas mengandung lagi dan melahirkan seorang anak yang diberi nama Abdullah bin Thalhah oleh Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa Sallam, dan Subhanallah barakahnya ternyata tak hanya sampai di situ, dari Abdullah bin Abu Thalhah, Ummu Sulaim memiliki cucu sebanyak tujuh orang yang semuanya hafizhul Al-Qur’an.



Inilah kira kira salah satu dari sekian banyak kisah teladan para Sahabat Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa Sallam, yang diyakini baik oleh kaum Muslim di Gaza, di Palestina maupun dimanapun berada yang sampai detik ini tetap membela dan menempatkan dirinya sebagai Mujahid Palestina, membela kebenaran dan kaum yang tertindas.



HIKMAH DAN PELAJARAN DIBALIK KISAH TELADAN DAN KETEGARAN UMMU SULAIM



1. Manusia dan ujian bagai sisi mata uang



Tidak dapat dipungkiri khususnya para kaum Muslimah, yang lebih banyak berkorban untuk menjadikan putra putrinya menjadi shaleh dan shaleha sampai sampai Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa Sallam, menyebut hormatilah Ibumu, Ibumu dan Ibumu baru ayahmu, ketika menjawab pertanyaan seorang sahabat bab pergaulan dan penghormatan, yang artinya kedudukan ibu berada lebih tinggi tiga tingkat dan baru ayah, sesuai Hadits Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa Sallam yang artinya :



Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa Sallam kepada seorang laki laki yang bertanya kepada Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa Sallam dan ia bertanya, ”Siapa yang lebih berhak diperlakukan baik? Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa Sallam menjawab, ’Ibumu.’ Orang itu bertanya lagi, ’Siapa lagi ya Rasulullah ?’ Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa Sallam menjawab,’Ibumu.’ Orang itu bertanya lagi, ’Siapa lagi Ya Rusulullah ?’ Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa Sallam menjawab, ’Ibumu.’ Orang itu bertanya lagi, ’Siapa lagi Ya Rasulullah ?’ Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa Sallam menjawab, ’Ayahmu.” (Muttafaq Alaih).



Berbagai ujian yang diterima oleh Ummu Sulaim, beliu sabar dan tabah, karena beliau yakin akan firman firman Allah Subhanahu Wa Ta ‘Ala yang termacantum dalam Al-Qur’an Surah sebagai berikut :





Dan jika kamu sekalian menghendaki (keridaan) Allah dan Rasul-Nya serta (kesenangan) di negeri akhirat, maka sesungguhnya Allah menyediakan bagi siapa yang berbuat baik di antaramu pahala yang besar. (QS. Al-Ahazab [33] : 29.





(yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka yakin akan adanya negeri akhirat. (QS. Luqman [31] : 4)





Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (QS. Al-Baqarah [2] : 155).





kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran. QS. Al-Ashr [103] : 3).





Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang shaleh, sesungguhnya akan Kami tempatkan mereka pada tempat-tempat yang tinggi di dalam surga, yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik pembalasan bagi orang-orang yang beramal, (QS. Al-Ankabut [29] : 58).



2. Bentuk kondisi manusia dengan ujian Potensi / kekuatan manusia lebih besar dari ujiannya.



Walau mendapat berbagai ujian dan godaan yang diterima oleh Ummu Sulaim dari sejak awal mula beliau mengenal Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa Sallam dan masuk Islam, hingga dimusuhi oleh suami pertamanya yang bernama Malik bin Nadhir, hingga menjanda karena ditinggal meninggal suami pertamanya, ayah dari Annas bin Malik, Ummu Sulaim, tetap tabah sabar dan tetap tegar walau beliau harus hidup serba kekurangan, merangkap sebagai seorang Ibu sekaligus merangkap sebagai seorang ayah yang harus merawat dan membesarkan putranya yang bernama Annas bin Malik, hingga beliau dengan menahan berbagai rasa malu serta berbagai perjuangan untuk menitipkan dan menyerahkan Putranya yang bernama Annas bin Malik untuk didik dan dirawat langsung oleh Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa Sallam, hingga digoda dan dirayu oleh seorang bangsawan bernama Abu Thalhah yang masih dalam keadaan kafir, yang menawarkan berbagai mas kawin yang berbentuk harta kekayaan yang beliau miliki, namun Ummu Sulaim tak tergoda bahkan justru Ummu Sulaim mau menikah dengan bangsawan Abu Thalhah hanya dengan mas Kawin KEISLAMAN Abu Thalhah, dan cobaan serta ujian beliau tidak berhenti disitu saja, masih diuji dengan putranya yang bernama Abu Umair bin Abu Thalhah, hasil perkawinannya dengan bangsawan Abu Thalhah, meninggal dunia, walau dalam keadaan duka karena putranya yang bernama Abu Umair bin Thalhah meninggal dunia karena sakit, beliau tetap sabar dan tegar serta menghibur suaminya hingga beliau melayani menyiapkan makan dan melayani kewajiban sebagai seorang istri.





............. barang siapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS. Al-Baqarah [2] : 112).



3. Bagaimana mensikapi ujian



a. Yakinlah bahwa Allah Subhanahu Wa Ta Ala tidak akan membebani diluar kesanggupan kita sesuai janji Allah Subhanahu Wa Ta Ala, sekaligus kita diajarkan pasrah dan berdoa memohon kepada Nya, yang tercantum dalam QS. Al-Baqarah [2] : 286





Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo`a): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir".





b. Diberikan bekal yang cukup untuk menghadapi ujian



Disamping kita yakin Allah Subhanahu Wa Ta Ala, tidak akan membebani kita diluar kesanggupan kita, sebagimana yang telah Allah Subhanahu Wa Ta Ala, janjikan tersebut dalam QS. Al-Baqarah [2] ayat 286 tersebut diatas, Allah Subhanahu Wa Ta Ala, juga membekali dan membimbing kita dengan do’a :



"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir".



Doa tersebut diatas kita juga dibekali oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan berbagai kisah kisah yang dialami oleh baik yang dialami langsung oleh Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa Sallam maupun yang dialami oleh para sahabat sahabat Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa Sallam sebagaimana salah satu contoh riwayat hadits shaheh Ummu Sulaim tersebut diatas.



c. Sabar akan melahirkan kekuatan



Yakinlah bahwa Allah Subhanahu Wa Ta Ala akan melibat gandakan kekuatan yang minimal dua kali lipat bahkan berlipat ganda, dari orang orang yang tidak sabar, sesuai firman Allah Subhanahu Wa Ta Ala, dalam QS. Al-Anfal [8] : 66





Sekarang Allah telah meringankan kepadamu dan Dia telah mengetahui bahwa padamu ada kelemahan. Maka jika ada di antaramu seratus orang yang sabar, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang; dan jika di antaramu ada seribu orang (yang sabar), niscaya mereka dapat mengalahkan dua ribu orang dengan seizin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.





PELAJARAN DARI HADIST



1. Peran dan tugas seorang istri



Agar kita dapat memiliki dan membentuk rumah tangga yang baik, sebuah rumah tangga dan keluarga yang diridhai Allah Subhanahu Wa Ta Ala, kita telah dituntun oleh Allah Subhanahu Wa Ta Ala, yang tercantum dalam QS. Al-Baqarah [2] : 221.





Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran.




Setiap kalian adalah ra’in dan setiap kalian akan ditanya tentang ra’iyahnya. Imam a’zham (pemimpin negara) yang berkuasa atas manusia adalah ra’in dan ia akan ditanya tentang ra’iyahnya. Seorang lelaki / suami adalah ra’in bagi ahli bait (keluarga) nya dan ia akan ditanya tentang ra’iyahnya. Wanita / istri adalah ra’iyah terhadap ahli bait suaminya dan anak suaminya dan ia akan ditanya tentang mereka. Budak seseorang adalah ra’in terhadap harta tuannya dan ia akan ditanya tentang harta tersebut. Ketahuilah setiap kalian adalah ra’in dan setiap kalian akan ditanya tentang ra’iyahnya." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)



Makna ra’in adalah seorang penjaga, yang diberi amanah, yang harus memegangi perkara yang dapat membaikkan amanah yang ada dalam penjagaannya. Ia dituntut untuk berlaku adil dan menunaikan perkara yang dapat memberi maslahat bagi apa yang diamanahkan kepadanya, itu yang telah dilakukan dan dicontohkan oleh Ummu Sulaim, hingga diakhir hayatnya beliau diberi hadiyah Allah Subhanahu Wa Ta Ala dengan tujuh orang cucu yang semua hafizhul Al-Qur’an.



2. Ketegaran seorang ibu

Berbagai masalah dan ujian yang beliau hadapi Ummu Sulaim, tetap tegar dan tidak goyah serta tidak sedikitpun terlintas dibenaknya untuk menggandaikan Imanya, bahkan ketika dimusuhi suaminya yang pertama yang bernama Malik bin Nadhir, beliau tetap dengan pendiriannya bahwa hanya Agama Islamlah yang diridhai Allah Subhanahu Wa Ta Ala, sesuai QS. Al-Imran [3] : 19, dan beliau tetap tabah dan sabar manakala mendengar berita bahwa suaminya meninggal akibat dibunuh musuhnya, begitu juga beliau tetap tabah dan tegar manakala mendapat berbagai rayuan iming iming dengan berbagai harta kekayaan Abu Thalhah yang ketika itu masih kafir, justru dari ketabahan dan kesabaran beliau mendapat kemenangan dan pertolongan Allah Subhanahu Wa Ta Ala, dengan masuk Islamnya Abu Thalhah yang kemudian menjadi suami keduanya, ketabahan dan ketegaranpun beliau tunjukan manakala beliau menghadapi musibah dengan meninggalnya putra dari hasil perkawinannya dengan Abu Thalhah yang bernama Abu Umair, dengan ketabahan yang sangat Ummu Sulaim menidurkan putranya di atas kasur dan berkata berulang ulang, “Innaa Lillahi Wa Inna Ilayhi Rojiun.” Selanjutnya setelah menidurkan jasad putranya dengan suara berbisik ia berkata kepada sanak keluarganya, “Jangan sekali kali kalian memberitahukan perihal putranya pada Abu Thalhah sampai aku sendiri yang memberitahunya.” dari hasil ketabahan dan keteguhannya beliau mendapat hadiyah putra yang shaleh yakni Annas bin Malik dan Abdullah bin Abu Thalhah, dan dari putra beliau yang bernama Abullah, yang pemberian namanya langsung dari Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa Sallam, terlahir tujuh orang putra yang kesemuanya hafizhul Al-Qur’an.



3. Bolehnya menggunakan kalimat Tauriyah (Pemalingan) untuk sebuah kebutuhan

Setelah air mata Ummu Sulaim telah mengering, Ummu Sulaim menyambut kedatangan suaminya yang baru tiba dari bepergian, serta menjawab pertanyaan suaminya, yang ketika Abu Thalhah hendak bepergian, keadaan putranya yang bernama Abu Umair bin Abu Thalhah, dalam keadaan sakit dan ia bertanya :

“Bagaimana keadaan putraku sekarang ?”

“Ummu Sulaim Menjawab “Dia lebih tenang dari biasanya.”



Abu Thalhah merasa tenang dan hatinya gembira karena dia menganggap bahwa putranya yang bernama Abu Umair sudah dalam keadaan sehat wal afiat, kenaapa Ummu Sulaim mengatakan bahwa putranya lebih tenang dari biasanya, karena dimanapun dimuka bumi ini tidak ada orang yang telah meninggal dunia bergerak gerak dan seterusnya seperti yang dilakukan oleh orang yang masih hidup. Jadi, Tauriyah pada hakikatnya bukanlah bohong. Akan tetapi, gambaran dan pemahamannya mirip dengan bohong. Kita tidak ingin berkata jujur, tapi juga tidak ingin berbohong’ tentu saja ada syaratnya untuk melakukan tauriyah, agar tidak menjadi kebiasaan buruk, yakni hanya dilakukan pada sebuah kebutuhan tertentu untuk menyelamatkan baik diri sendiri maupun orang lain. Jadi Tauriyah hanya dapat dilakukan : Pertama, kondisi memang benar-benar mendesak, dan kalau kita tidak melakukan tauriyah maka terjadi kerugian besar, tidak hanya bagi diri sendiri tapi kerugian bagi orang lain. Kedua, penggunaan kalimat memang memberikan makna yang dimaksud. Ketiga, tidak bertujuan untuk perbuatan jahat dan zalim.



4. Adanya syariat Tahnik pada bayi (memberikan ke mulut bayi yang manis manis)



Pengertian tahnik secara bahasa dan syr’i adalah mengunyah kurma dan meletakkanya di mulut bayi, dianjurkan agar yang melakukan tahnik adalah orang yang memiliki keutamaan, dikenal sebagai orang yang baik dan berilmu atau orang shaleh, diutamakan dilakukan oleh orang tuanya sendiri yang shaleh, Dan hendaklah ia mendo’akan kebaikan (barakah) bagi bayinya tersebut. Dalil tentang tahnik ini disebutkan dalam beberapa hadits di antaranya hadits tersebut diuatas.



Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu ia berkata : “Aku pergi membawa Abdullah bin Abu Thalhah kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika ia baru dilahirkan. Aku mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda kepadaku “Adakah kurma bersamamu ?” Aku jawab, “Ya (ada)” Beliau lalu mengambil bebeberapa kurma dan memasukkannya ke dalam mulut beliau, lalu mengunyahnya sampai lumat. Kemudian beliau mentahniknya, maka bayi itu membuka mulutnya. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian memasukkan kurma yang sudah lembut ke maulut bayi tersebut,



Maka mulailah bayi itu menggerak-gerakan ujung lidahnya (merasakan kurma tersebut). Ilmu kedokteran telah menetapkan faedah yang besar dari tahnik ini, yaitu memindahkan sebagian mikroba dalam usus untuk membantu pencernaan makanan. Namun, apakah yang disebutkan oleh ilmu kedokteran ini benar atau tidak benar, yang jelas tahnik adalah sunnah mustahab yang pasti dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, inilah pegangan kita bukan yang lainnya dan tidak ada nash yang menerangkan hikmahnya. Maka Allah lah yang lebih tahu hikmahnya.



5. Syariat memberi nama bayi dengan nama yang baik



Adanya isyarat agar memberikan nama nama yang baik terhadap anak anak kita, karena nama merupakan doa, agar kelak anak anak kita menjadi putra putri yang shaleh dan shaleha.



6. Hukum Tabarruk artinya mencari berkah, mengharapkan keberkahan, dan meyakininya, sedangkan berkah ( بَرَÙƒَØ©ٌ / barokah) menurut bahasa Arab artinya adalah kebaikan yang banyak, kebahagiaan, dan tetapnya serta bertambahnya semua berkah dan kebaikan sesungguhnya keberkahan itu hanyalah milik Allah Subhanahu Wa Ta Ala, sesuai firman Allah dalam QS. Al-Imran [3] : 26





Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.





KESIMPULAN DAN HAKEKAT KESABARAN MELAHIRKAN KEKUATAN DIANTARANYA :



1. Agar kita dapat mewujudkan kemenangan dalam berbagai hal kita harus Memiliki visi dan Misi keakheratan dan tetap teguh dengan Visi dan Misi Keakheratan tersebut. Sebagaimana perintah Allah dalam QS.Al-Qashash [28] : 77.





Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.



2. Mengalihkan diri mencari kesibukan, betapa pentingnya peran teman atau orang yang berada di lingkungan terdekat kita dalam memberi nasehat agar bersabar, bukankah kita diharuskan saling memberi nasihat agar mentaati kebenaran dan menetapi kesabaran agar kita tidak termasuk orang yang merugi, sesuai petunjuk Allah Subhanahu Wa Ta Ala dalam QS. Al-Ashr [103] : 3.





kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.



Walau berbagai musibah yang kita hadapi, apabila kita selalu mencari kesibukan untuk melupakan musibah dengan berbagai kegiatan positif dengan disertai keyakinan yang bulat bahwa sabar dan kesabaran akan membuahkan keuntungan yang berlipat ganda, sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta Ala, Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, bertakwalah kepada Tuhanmu". Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas. (QS. Az-Zumar [39] : 10)



dan “Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah [2] : 153).



Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu (QS. Al-Baqarah [2] : 45).



Mereka itulah orang yang mendapat keberkatan yang sempurna dan Rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk (QS. Al-Baqarah [2] : 157).



Jika kita hayati dengan sepenuh hati betapa besar hikmahnya dibalik musibah, bahwa Allah ternyata menyediakan hadiah imbalan ampunan dan pahala yang besar terhadap hambanya yang sabar dan disertai amal shaleh. “..orang-orang yang sabar (terhadap bencana) dan mengerjakan amal-amal shaleh, mereka itu beroleh ampunan dan pahala yang besar” (QS. Huud [11] : 11).



“Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan, melainkan kepada orang-orang yang sabar, dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar” (QS. Fushilat [41] : 35), dan tetap berusahalah mencari dan mengisi waktu dengan berbagai kesibukan serta jangan selalu menyendiri dan mengurung diri.





3. Melakukan yang lebih baik



Barang siapa yang mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS. An-Nahl [16] : 97).





Maka barang siapa yang mengerjakan amal shaleh, sedang ia beriman, maka tidak ada pengingkaran terhadap amalannya itu dan sesungguhnya Kami menuliskan amalannya itu untuknya. (QS. Al-Anbiya [21] : 94).





4. Berusaha menjadi Problem solver Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving)





...........barang siapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS. Al-Baqarah [2] : 112.





Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik), (QS. Ar-Ra’d [13] : 22).





5. Tetap berusaha menggunakan akal sehat dan tidak didominasi perasaan





Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Qur'an yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barang siapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorang pun pemberi petunjuk baginya. (QS. Az-Zumar [39] : 23).





Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Qur'an) kepada kamu. Di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat itulah pokok-pokok isi Al Qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebagian ayat-ayat yang mutasyabihat untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu dari isi Tuhan kami." Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal. (QS. Al-Imran [3] : 7)




Allah menganugrahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Qur'an dan As Sunah) kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barang siapa yang dianugrahi al hikmah itu, ia benar-benar telah dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah). (QS. Al-Baqarah [2] : 269).





Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Barang siapa yang mengikuti langkah-langkah setan, maka sesungguhnya setan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. Sekiranya tidaklah karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorang pun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. An-Nuur [24] : 21).





6. Jangan sendirian serta Meminta bantuan doa orang lain





Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan istrinya; dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. (QS. An-Nisa [4] : 1).





Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. (QS. Al-Ahzab [33] : 41).





Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan penolongmu kaum yang dimurkai Allah, sesungguhnya mereka telah putus asa terhadap negeri akhirat sebagaimana orang-orang kafir yang telah berada dalam kubur berputus asa. QS. Al-Mumtahanah [60] : 13).











Wallahu A'lam bishawwab

Jumat, 02 Juli 2010

DIA YANG HARUS DISANA LAGI

ada masa dimana kita bahagia
ada masa dimana akan buat kita menjadi tidak yang kita inginkan
dan ada masa dimana kita harus sadar kalau sebenarnya hidup yang kita jalani adalah sebuah pilihan yang amat sangat membuat kita tidak sadar

terlalu naif untuk menghindar
terlalu sempit saat menangis menjadi pilihan kita
dan terlalu menyakitkan manakala kita tersadar dari semua rasa itu

terkadang apa yang kita harapkan hanyalh sebuah mimpi yang menakutkan
dan yang membuat kita makin jauh dengan apa yang sebenarnya
kita makin terlempar jauh dari asa yang sebenarnya
yang ternyata justru membuat kita buta akan laku yang kita jalani sekarang ini

aneh ...
bukankah ini semua pilihan
dan setiap pilihan selalu ada konsekwensinya
lalu kenapa masih saja berkutat dengan semua rasa ??

terlalu simple untuk mengaplikasikan semua pelajaran akan IKHLAS
dan memahami tiap RASA yang ada

saat ini
yang ada hanya ragu
ragu dengan semua pilihn yang terlalu buat sesak

saat sesak akan rasa di rasa begitu amat menyakitkan
justru disitulah sadar akan RASA yang sebenarnya
bahwa selayaknyalah kita HANYA MENCINTAI SAAT DIA ADA

tapi apakah sanggup begitu ??
tidakkah setiap muatan ingin juga merasakan akan satu bahagia
yang tidak terlalu banyak menuntut akan rasa yang begitu menyesakkan

kembali tertunduk dalam asa
tidak lagi percaya akan semua yang membuat luka
karna ternyata dia yang di cinta tidak lebih seperti yang selalu buatku murka

sakitku saat dia harus di sana
July 2 2010
/lu2

Jumat, 11 Juni 2010

menara tertinggi

tulisan ini kiriman dari Mang ucup

===================================================================

Konon kalau ada orang yang berani dan mampu memasang ujung puncak dari menara Burj Dubai; ia akan diperkenankan tinggal di apartement Burj Dubai selama hidupnya plus biaya pendidikan untuk anak-anaknya.

Sebelumnya Gedung Taipeh 101 dengan ketinggian 508 m merupakan gedung tertinggi di dunia, tetapi ironisnya lima tahun kemudian tepatnya di tahun 2010 gedung 101 ini dikalahkan oleh Burj Dubai. Perlu diketahui, bahwa lima dari Top Ten gedung bangunan tertinggi dunia berada di China
http://nl.wikipedia .org/wiki/ Lijst_van_ hoogste_gebouwen _ter_wereld

Tidak bisa dipungkiri, bahwa Burj Dubai merupakan gedung yang super relativ dimana pada saat ini tiada tandingannya. Burj Dubai bisa dilihat dengan jelas dari jarak 100 km. Burj Dubai dibangun dengan biaya AS$ 4,1 milyar atau hampir mencapai empat triliun Rp. Jadi wajarlah kalau harga beli apartemen disitu per quadrat meter AS$ 43.000 (Rp. 400 juta), walaupun sedang krisis harga apartemen di Burj Dubai tetap bisa bertahan.

Burj Dubai terdiri dari 160 lantai dengan luas total 330.00 qm. Memiliki 57 lift. Dimana diantaranya memiliki kecepatan 64 km per jam; merupakan lift tercepat di dunia. Gedung ini dibangun dalam jangka waktu lima tahun, tiga bulan dan limabelas hari oleh 12.000 buruh pendatang dari India, Pakistan maupun Indonesia dengan gaji per hari sekitar Rp. 40 ribu. Memiliki Mall terbesar didunia dengan 1.200 toko.

Pencakar langit tersebut memiliki desain berbentuk huruf Y, rancangan arsitek Adrian Smith. Bentuk huruf Y ini memakai referensi geometri Islam dengan bentuk-bentuk lengkung lancip. Hanya sayangnya Burj Dubai belum bisa mendobrak ketinggian 1 km (1.000 m), walaupun demikian dalam jangka waktu 10 tahun mendatang pasti gedung dengan ketinggian lebih dari seribu meter akan selesai dibangun. Misalnya sudah direncanakan dan akan dibangun Menara Jedah dengan ketinggian dua kali lipat lebih tinggi dari Burj Dubai (1.600 meter) oleh Biliuner Alwaleed bin Talal atau menara Silk City yang akan dibangun di Kuwait dengan ketinggian lebih dari 1.000 m.

Sudah dari sejak dahulu kala manusia itu memiliki sifat Megalomania dimana ingin selalu membangun bangunan yang besar dan tinggi. Hal ini sudah dimulai sejak dibangunnya Menara Babel yang memiliki luas 91,48 m x 91,66 m dan ketinggian 91 m. Menara ini dibangun sekitar lk 2.100 sM. Nama Babel ini diserap dari kata Ibrani = Balal yang berarti kekacauan. Kisah tentang menara Babel bukan hanya tercantum dalam Alkitab saja, tetapi juga telah terbuktikan akan keberadaannya oleh ahli arkeologi Robert Kaledewey yang menemukan sisa reruntuhannya pada tahun 1913.

Setelah itu bangsa Mesir membangun piramid Gizeh dengan ketinggian yang pada awalnya 146,6 m sekarang hanya tinggal tersisa 138,75 m. Pada tahun 1311 Katedral Lincoln di London dibangun dengan ketinggian 160 m.

Untuk renungan saja

entahlah ku dapat dari mana, yang jelas hanya untuk renungan saja

===============================================

Yang Muda Dan Yang Rapuh

Pasangan muda dewasa ini menghadapi corak kehidupan dengan muatan stress yang jauh lebih sarat dan berat. Hal itu dibandingkan dengan kondisi generasi-generasi sebelumnya. Untuk kawin saja kini diperlukan kesibukan yang lebih banyak. Persiapan yang lebih lama. Minimal satu tahun untuk pesan gedung. Dan juga biaya yang jauh lebih besar. Diperlukan biaya puluhan juta untuk sewa gedung, paket pakaian pengantin, dan katering. Belum lagi untuk kontrakan rumah dan pengisian perabotnya. Semuanya harus serba baru. Dan celakanya kebanyakannya juga serba tunai. Kalau sudah mulai memakai kartu kredit, maka “Welcome to the debth labyrinth. For the rest of your life”. Hidup dengan pola lebih besar pasak dari tiang. Kalau kartu kredit tidak terbayar maka wajah perayu manis bankir berubah menjadi wajah monster yang sangat menakutkan dalam wujud “debt collector” yang menunggu sangar di depan pagar rumah siang dan malam.

Tahun-tahun pertama juga sibuk mempersiapkan kemungkinan kehadiran bayi dengan berbagai ragam kebutuhannya. Kalau tempat tinggal agak jauh dari tempat kerja sudah pasti dibutuhkan pula alat transportasi. Minimal sebuah sepeda motor. Bagi pasangan yang berpenghasilan agak lumayan mungkin perlu biaya khusus untuk uang muka dan cicilan mobil kecil atau minibus. Tentu terdapat juga pasangan yang cukup beruntung tetapi yang jumlahnya minoritas – yang memperoleh kendaraan dinas dari tempatnya bekerja.

Pergi dan pulang kerja juga menguras energi. Ada yang harus berada di jalan selama lebih dari satu jam perjalanan ke tempat kerja. Belum lagi kalau suami isteri bekerja. Maka suami harus mengantar isterinya terlebih dahulu sebelum menuju tempat kerjanya sendiri. Akibatnya, mereka harus bangun pagi-pagi sekali untuk mempersiapkan sarapan dan supaya tidak terlambat sampai di tempat kerja. Banyak perusahaan yang tidak peduli kalau karyawannya pulang larut malam – termasuk karyawan wanita - namun jam masuk kerja tidak pernah boleh terlambat barang sekejap. Bahkan ada yang nekat memajukan mesin absensi lima menit sebelum jam RRI sehingga kartu absen jadi merah semua. Ada yang memakai sistem pemotongan upah. Bahkan ada yang bila satu hari mangkir karena alasan apapun, upah karyawan langsung dipotong sebesar lima puluh ribu rupiah.

Sampai ke rumah senja atau malam hari keduanya sudah letih secara fisik maupun mental. Belum tentu mampu membayar pembantu sehingga urusan mencuci pakaian dan membersihkan rumah juga sudah menanti pula. Entah mau dikerjakan malam hari atau pada pagi-pagi buta. Atau secara ekstrim rumah dibersihkan seminggu sekali termasuk cuci pakaian. Belanja keperluan dapur dilakukan seminggu sekali. Semuanya kemudian dimasukkan ke dalam lemari pendingin. Sebagian besar merupakan junk food dan makanan kering atau yang cepat siap saji. Makanan bergizi? Masuk urutan tiga belas !

Orang yang capek fisik dan mental cenderung untuk cepat marah. Ambang stressnya terpasang rendah. Sedikit jumlah stressor saja telah cukup untuk meledakkan api pertengkaran hebat. Dalam suatu pertengkaran dihabiskan banyak energi. Membakar api nafsu amarah itu dibutuhkan energi yang besar lho. Ada yang menang dan kalah dalam pertengkaran. Atau dalam adu argumentasi. Yang menang menyerap energi yang kalah sehingga yang kalah bertambah loyo. Ibarat korban vampir yang baru dihisap darahnya. Selain vampir darah klasik maka dalam dunia modern terdapat banyak vampir energi yang menyedot energi pasangannya untuk kebutuhan energinya sendiri (baca The Celestine Prophecy). Jarang pasangan muda yang memahami cara memulihkan energi secara cepat yaitu melalui laku meditasi. Namun, pada zaman sekarang ini pasangan yang kelelahan cenderung untuk cepat-cepat pergi tidur saja. Pel-rok. Kepala menempel bantal langsung ngorok. Bahkan tidak mustahil mereka tidak lagi bergairah untuk intimasi. Bagi mereka tidur merupakan satu-satunya cara untuk memulihkan energi tubuh dan jiwa yang terkuras. Padahal sebenarnya cara meditasi merupakan jalan keluar yang paling tepat karena singkat, efektif dan efisien. Limabelas menit meditasi badan dan jiwa segar kembali.

Pada tahun ketiga pasangan muda membutuhkan pula biaya khusus untuk perpanjangan kontrak rumah. Atau untuk mencari kontrakan baru. Setiap tahun STNK kendaraan harus dibayar saat perpanjangannya. Belum lagi diperlukan dana khusus untuk pemberian kado kepada pasangan pengantin baru. Baik dari kalangan rekan-rekan sekerja – dua kantor lho - maupun dari anggota keluarga besar. Semuanya kini dituntut secara halus – maupun kasar - dalam bentuk mentahnya pula. Sekarang ini tidak ada lagi yang memberi sumbangan seperti itu sebesar limapuluhan ribu.

Uang bukan satu-satunya faktor yang membuat runyam kehidupan pasangan muda. Ada masalah penyesuaian diri, egoisme dan juga gengsi. Situasi kehidupan modern yang serba memuja epikurisme. Juga memuja kepada yang serba instan. Maunya semuanya serba cepat. Memperpanjang SIM tidak mungkin dilakukan sendiri dengan berlama-lama di Komdak – bisa dipecat nantinya. Maka diperlukan jasa perantara pihak ketiga. Dan ini semuanya membutuhkan tambahan biaya yang cukup besar.

Kebutuhan psikis juga dipertanyakan. Sekedar hiburan di Mal juga membutuhkan biaya ekstra. Belum untuk nonton film atau makan di cafe. Perlu perlengkapan sound system di rumah. Apalagi yang mau mengikuti gaya hidup modern dengan minum-minum atau makan di cafe-cafe.

Kehidupan rohani juga kerap dalam kondisi “at stake”. Sebagian tidak acuh terhadap kebutuhan rohani mereka yang haus air kehidupan. Mereka ada yang kemudian malas beribadat ataupun berdoa. Jiwanya menjadi kering kerontang karena jarang menerima kucuran atau siraman rohani. Akibatnya banyak yang menjadi stress, paranoid bahkan ada yang cenderung mau bunuh diri segala.

Kebutuhan akan uang dalam jumlah yang besar dapat mendorong orang menjadi gelap mata. Membuat orang menghalalkan semua cara untuk memperolah uang tambahan. Di suatu cluster perumahan yang namanya satpam juga memeras para tukang tralis, tukang gorden, tukang taman atau toko yang mengirim perabotan. Termasuk mereka yang mempunyai sejumput kekuasaan untuk memberikan izin renovasi di kompleks perumahan tertentu. Ada yang kemudian tergoda untuk mencari “quick money” dengan menjadi bandar judi gelap, pencuci uang gelap, bahkan menjadi mata rantai penyalur narkoba.

Kehausan akan kasih sayang membuat orang mudah tergoda terhadap rayuan gombal atau “full attention” serigala lawan jenis yang naksir di tempat kerja. Maka terjadilah semacam cinta lokasi. Makan siang terus berduaan dan pada ujung ekstrimnya BBS. Fenomen TTM - teman tapi mesra kerap terjadi. Terutama bagi pasangan yang ‘jablai’ atau jarang dibelai di rumahnya sendiri karena sama-sama jenuh dan kecapean sepulang dari kerja setiap harinya.

Dengan demikian nilai-nilai luhur perkawinan sangat mudah menjadi terancam. Rapuh ! KDRT dapat mulai terjadi dan semakin bereskalasi dalam rumah tangga. Maka perceraian tidak resmi sebelum masa balita dan batita banyak terjadi. “Gila !”, kata seorang bapak, “untuk mengawinkan anak saya menghabiskan sekitar duapuluhlima jutaan. Bahkan untuk ceraipun saya harus menguras kocek sebegitu banyak juga”. Kawin mahal dan ceraipun mahal. Maka banyak pasangan muda memilih “bubar jalan” tanpa proses pengadilan. Bagaimana komplikasinya dalam bidang keagamaan? Ini merupakan persoalan yang semakin menggejala dan bereskalasi dalam masyarakat keluarga muda di kota, masyarakat dan di zaman modern ini. Apakah para pemuka agama concern terhadap masalah ini? Ataukah hanya sampai tahapan unjuk keprihatinan saja?

dia

da tanya yang tidak mampu aku jawab
ada sesal yang tak bisa aku tepiskan
ada tangis yang telah buat aku begitu kecewa

semua itu hanya karena kesalahan kecilku
betapa aku banyak berharap banyak akan dirinya
tetapi ternyata dia hanya pengecut berhati ciut

tidak ada penyesalan yang harus aku tangisi lagi
tidak perlu lagi aku mengemis padanya
karena memang hatiku udah buta

Tuhan..........
Sudah malu aku terus menangis padaMU, meminta dia selalu menjadi milikku
kini kuserahkan dia padaMU, tanpa di iringi lagi doa dariku buatnya

Rabu, 09 Juni 2010

gamang dan kalut ku

hanya ingin sekali menuangkan apa yang terasa sekarang
dan apa yang di rasa saat ini ..
kenapa saat semua terengku dalam hitungan waktu
kini yang ada malah suatu kekecewaan

ternyata apa yang di harapkan sangant tidak sesuai dengan apa yang di inginkan
setelah semua perjuangan yang di hadapi
serta banyaknya pengorbanan yang sudah di beri
kenapa yang ada hanyalah pengkhianatan

inilah yang mungkin akan buatsemua orang merasa sangat terpukul
manakala karna cinta dia akan merasa gamang dan kalut
haruskah putusan yang di ambil adalah perpisahan
walau yang ada sekarang hanyalah satu permintaan karna penyesalan
yaitu ...dia memang tidak pantas untuk di cintai

Kamis, 27 Mei 2010

lagi dan lagi , selalu saja dan masih akan cinta ...!!!

ada hal yang tidak dapat terucap saat cinta tak lagi menjadi milik kita
ada tangis manakala semua angan akan kebahagian cinta ternyata hanyalah menajdi angan2 belaka
kenapa lagi ??
kenapa harus menjadi seperti ini ??
adakah yang salah dengan semua ini ??
adakah memang semua tidak lagi memihakku ??
ataukah memang Tuhan sedang mengujiku ??

terlalu naif kalau menangis hanya karna cinta
terlalu bodoh jikan ternya kita makin terpuruk hanya karna cinta
ada sepenggal bait lagu yang ku dengar akan cinta
` kau kan ku sayang selama hidupku `
benarkah demikian ??

katanya cinta tidak saling menyakiti
bahkan adayangbilang cinta adalah hal yang terindah
karna kau kan kusayang selama hidupku
weeekksss...
eneg deh
serasa mau muntah saja
terlalu hiperbola kalau ternyata cinta selalu di agung2kan
sekali lagi ..
adakah yangbisa membantuku mencari jawaban akan apa yang kurasa ??
setidaknya sedikit menghilangkan sedikit rasa mual dan eneg karna cinta dan kroni2nya ...

Patra , march 31,2010
/lu2

dalam jenuh dan sakit ternyata masih ada senyum dan semangat ....

kembali malam ini sendiri
terasa sepi sekali, entahlah apa yang telah terjadi
atau mungkinkah karena harapan yang ada menjadi sesuatu yang menyakitkan

masih katanya dan katanya saja
ini pun hanya dari sebuah bacaan yang tidak pernah bosan ku baca saat jenuh begini
===============================================================
Tidak ada " seharusnya" atau "tidak seharusnya"
lakukan apa yang ingin kamu lakukan
lakukan apa yang mencerminkan dirimu, apa yang mempersembahkanmu kembali sebagai versi yang lebih mulia dari Dirmu
jadi kalaupun kamu ingin merasa sedih, sedihlah


tetapi jangan menghakimi atau mengutuk sesuatu bahkan keadaan terjelek sekalipun
karena kamu tidak tahu mengapa suatu hal terjadi
atau untuk tujuan apa ??

dan ingatlah : apa yang kamu kutuk akan mengutukmu
dan suatu hari kamu akan menjadi apa yang kamu hakimi

dan timbullah pertanyaan ...
jadi apakah penggantinya ??
berusahalan mengubah hal-hal itu
atau dukunglah orang lain yang sedang mengubah hal- hal itu
yang tak lagi mencerminkan pengertian tertinggimu tentang siapa Dirimu

melainkan ...
berkatilah semua, karna segala sesuatu adalah ciptaan Tuhan
melalui hidup yang di jalani
dan itulah ciptaan yang tertinggi ..

=============================================================

/lu2